Hujan pertama bulan ini sungguh mencemaskanku..
Air melindas tonggak sepenggalah tenda..
Dan wajah yang kurang tidur..
Sia-sia membenamkan kaki dalam lumpur..
Meregang menarik tali tenda tak bisa..
Anak-anak berteriak, anak-anak menjerit..
Menandingi hujan yang sama kerasnya..
Aku berteriak, Tuhan jangan tinggalkan aku..
Didalam hujan deru meniadakan air mata..
Meludah darah laki-laki separuh baya..
Menggigil tak tahu harus bagaimana..
Karena mengapa tak tersisa..
Dilindas tangis anak berpuluh-puluh..
Beratus-ratus beribu-ribu..
Menunggu Tuhan mengulurkan kasih-Nya..
Air melindas tonggak sepenggalah tenda..
Dan wajah yang kurang tidur..
Sia-sia membenamkan kaki dalam lumpur..
Meregang menarik tali tenda tak bisa..
Anak-anak berteriak, anak-anak menjerit..
Menandingi hujan yang sama kerasnya..
Aku berteriak, Tuhan jangan tinggalkan aku..
Didalam hujan deru meniadakan air mata..
Meludah darah laki-laki separuh baya..
Menggigil tak tahu harus bagaimana..
Karena mengapa tak tersisa..
Dilindas tangis anak berpuluh-puluh..
Beratus-ratus beribu-ribu..
Menunggu Tuhan mengulurkan kasih-Nya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar